“Nanti malam kita i’tikaf ya Nak”
“Itikaf itu apa, Ayah?”
“I’tikaf itu kita ke masjid, berdzikir, membaca Al Quran dan sholat”
“Malam-malam?”
“Iya, malam. Sampai pagi.”
“Banyak temannya nggak, Ayah?”
“Banyak. Ada Mas Ali, ada Mas Thoriq, mungkin ada teman sekelas kamu juga.”
“Wah asyik”
“Waktu sahur juga asyik”
“Asyiknya gimana Ayah?”
“Kalau kita di rumah kan sahurnya Cuma sama Bunda dan kakak”
“Kalau waktu itikaf?”
“Banyak temannya. Seperti buka bersama.”
“Wah, pasti seru ya Yah?”
“Iya.”
Demikian kira-kira dialog ayah yang ingin mengajak anak ikut itikaf. Dengan dialog tersebut, sang Ayah membangunkan rasa penasaran anaknya dan membuatnya menunggu-nunggu momen baru baginya itu. Tak hanya kosa kata baru, itikaf juga akan menjadi petualangan baru bagi anak usia TK.
Malamnya, saat itikaf di masjid, ia mungkin akan bertanya lebih banyak. Mengapa ada orang yang tidur, mengapa ada orang yang membaca Al Quran, mengapa ada orang yang duduk (berdzikir) dan seterusnya.
Tidak usah merasa terberondong dengan banyak pertanyaan si kecil. Justru pertanyaan itu adalah “golden moment.” Anak sudah terpicu oleh stimulus yang dilihatnya, ayah tinggal menjawab sebaik mungkin untuk membentuk pengetahuan dan karakternya.
Fokuslah pada upaya memberikan penjelasan sederhana dan menarik yang bisa diterima anak sekaligus membuatnya mencintai masjid, i’tikaf dan ibadah di 10 malam terakhir Ramadhan termasuk sholat tahajud.
Ketika anak melihat orang-orang mengerjakan sholat tahajud berjamaah, misalnya.
“Kenapa sholat lagi Yah, kan tadi sudah sholat tarawih?”
“Itu sholat tahajud, Sayang.”
“Apa itu sholat tahajud?”
“Sholat tahajud itu sholat di malam hari setelah kita bangun tidur. Sebelum Subuh tiba. Sangat dicintai Allah”
“Dicintai Allah?”
“Iya. Di waktu banyak orang tidur, kita sholat. Jadi Allah sangat cinta. Kalau Allah sudah cinta, doa kita dikabulkan, urusan kita dimudahkan, kita akan ditolong kalau kesusahan. Terus… nanti dimasukkan ke surga”
Bagaimana Ayah Bunda? Sudah memanfaatkan 10 malam terakhir Ramadhan untuk mengenalkan dan mengajari buah hati kita tentang i’tikaf dan sholat tahajud? Kalau belum, yuk dimulai. Semoga kelak mereka menjadi ahli tahajud dan ahli i’tikaf.
Leave A Comment