Seluruh orang tua muslim pasti ingin buah hatinya menjadi sholih/ah. Salah satu indikatornya, sudah mulai terbiasa ibadah di usia dini.

Tentu sifatnya di sini adalah pembelajaran. Tidak harus sesempurna orang dewasa. Apalagi kita menyadari mereka masih jauh dari baligh. Dalam bab shalat, yang penting telah tertanam telah muncul kebiasaan shalat lima waktu.

Alhamdulillah, beberapa kali dijumpai, anak Al Ummah bersegera ke Masjid begitu terdengar adzan. Padahal usia mereka masih TK, bahkan masih Kelompok Bermain (KB).

Salah satu momentum terdekat adalah puasa asyura. Sebagaimana pembiasaan shalat, anak-anak juga perlu diajari puasa sunnah ini. Bagaimana caranya?

Pertama, kenalkan adanya puasa asyura

Orang tua bisa mengawalinya dengan pertanyaan semisal, “Kakak pernah dengar puasa asyura?”

Jika anak menjawab “tidak” berarti inilah golden momen untuk memberikan penjelasan tentang puasa asyuro.

Atau berupa pernyataan. Misalnya, “Besok Sabtu puasa asyuro. Keutamaannya luar biasa lho Mas”. Biasanya anak akan bertanya karena penasaran. Saat itulah golden momen tercipta.

Kedua, jelaskan keutamaan puasa asyura

Dengan bahasa yang mudah dipahami, perlu dijelaskan keutamaan puasa asyura. Mulai dari puasa paling utama, paling diperhatikan Rasulullah hingga keutamaannya yang paling populer yakni bisa menghapus dosa setahun sebelumnya.

Ketiga, tunjukkan keteladanan

Anak itu ibarat spon yang menyerap seluruh cairan di dekatnya. Demikian pula sikap orang tua jauh lebih berpengaruh daripada kata-kata.

Karenanya, tunjukkan keteladanan dengan menyiapkan kebutuhan saat puasa Asyuro.

Keempat, kondisikan lingkungan juga siap puasa

Minimal seluruh anggota keluarga harus memahami ini. Sehingga saat sahur, semua berusaha menyempatkan kendatipun misalnya sang ibu sedang berhalangan. Saat siang, tidak ada makanan maupun minuman yang tersedia di ruang tamu dan ruang lainnya yang terlihat anak.

Kelima, doa

Jangan lupa, doa adalah senjata utama orang beriman. Maka berdoalah kepada Allah untuk kebaikan anak-anak kita sekaligus.